Tpd9BSW5TUzlBSd5GUAlGfr6Td==
Ramaldi Ketua AWPI Purwakarta :  Pembangunan Rabat Beton Dikerjakan CV Khailendra Putra Asal Jadi

Ramaldi Ketua AWPI Purwakarta : Pembangunan Rabat Beton Dikerjakan CV Khailendra Putra Asal Jadi

Table of contents
×
Ramaldi Ketua AWPI Purwakarta :  Pembangunan Rabat Beton Dikerjakan CV Khailendra Putra Asal Jadi 



Purwakarta - Tribuntujuwali.com 
Dewan Pimpinan Cabang AWPI ( Asosiasi Wartawan Profesional Indonesia) Kabupaten Purwakarta yang di Ketuai oleh Ramaldi  Pembangunan peningkatan kawasan permukiman kumuh pembangunan rabat beton di Kampung Bojong  RT 18 / RW 05  Kelurahan Negrikidul Kecamatan, Purwakarta Kabupaten Purwakarta Jawa Barat Minggu (15/09/2024 ) .

Hal ini Ramaldi Ketua AWPI Purwakarta Menyikapi Pembangunan Rabat Beton Di Kampung Bojong Kelurahan Negri Kidul Yang Dikerjakan CV Khailendra Putra Diduga Pekerjaannya Asal Jadi. 

Pekerjaan pembangunan rabat beton peningkatan kawasan permukiman kumuh merupakan bagian dari pembangunan sarana prasarana fisik di kampung Bojong Kelurahan Negrikidul sumber dana dari APBD tahun 2024 dengan anggaran sebesar Rp 89,891,331,- pekerjaan di laksanakan oleh CV KHAILENDRA PUTRA.

Dari hasil pemantauan Ramaldi dan rekan AWPI di lapangan pembangunan rabat beton yang baru beberapa hari saja  sudah ada yang retak-retak dan hasil pantauan tim AWPI tingginya pun juga tidak berpariasi ada yang 12 cm sampai 4 cm, jadi tidak merata. " Kegiatan pembangunan rabat beton ini telah menghambur -hambur uang Negara dan merugikan Negara ini kurangnya pengawasan dari Dinas Distarkim seolah -olah pembiaran terhadap pemborong yang mengerjakan pekerjaannya seenaknya, "ucap Ramaldi 

Ramaldi pun mengatakan volume tinggi dan panjang pembangunan rabat beton tersebut berpareatip jauh di bawah spesifikasi yang tidak tercantum di papan informasi proyek.

Diduga pembangunan rabat beton sudah gagal konstruksi dugaan ini muncul setelah tim AWPI  mengecek di lapangan kondisi proyek sudah ada  tanda-tanda kerusakan contohnya jalan tersebut baru beberapa hari sudah ada yang retak - retak dan kurang maksimal.

Saat tim AWPI  komfirmasi dengan salah satu warga setempat Setiady mengatakan merasa kecewa dan kurang puas dengan hasil pekerjaan tersebut apalagi baru tiga hari sudah retak -retak bagaimana kalau sudah sekian tahun entah gimana hasilnya? Ucapnya.

Bahkan pihak pemborong yang tidak transparan di papan kegiatannya tidak menjelaskan tinggi, lebar dan panjangnya.

Hingga berita ini diterbitkan, pihak Distarkim  dan Pemborong belum ada  memberikan tanggapan lebih lanjut terkait dugaan kegagalan konstruksi tersebut. 

 ( RM /tim )

0Comments

Special Ads
Special Ads
Special Ads