TRIBUNTUJUWALI.COM | Gelar "Andi" ( bangsawan Bugis ) seakan menjadi syarat mutlak untuk maju dalam kontestasi perhelatan pilkada, dan hal inipun menjadi perbincangan hangat di masyarakat menjelang pilkada, pasalnya ada nama yang dulunya tidak menyandang "Andi" di depan namanya, kemudian tiba tiba belakangan memunculkan gelar bangsawan itu dengan nasab yang masih samar samar.
Hal tersebut di ungkapkan seorang penggiat sosial Arman Rahim saat ditemui di salah satu warkop di Watampone pada Jumat 7 Juni 2024
Menurut Arman, mereka yang belakangan baru menambahkan kata "Andi" di depan namax berhutang penjelasan kepada masyarakat Bone yang masih memegang teguh adat istiadat, karena gelar itu di dapat berdasarkan Nasab yang diwarisi dari Bapak, bukan di dapat di bangku sekolah ataupun dibeli ditempat perbelanjaan manapun.
Masih kata Arman, contoh Mentri Pertanian Andi Amran Sulaiman dan A. M. Nurdin Halid yang mana bila kita telusuri jejak digital, maka dulu mereka tidak menggunakan kata "Andi" di depan namanya, sekiranya mereka bisa memberi jawaban atau memaparkan kepada masyarakat Bone perihal asal muasal mereka mendapatkan gelar kebangsawanan Bugis Bone tersebut.
2 tokoh kebanggaan orang Bone tersebut memang tidak maju dalam pilkada Bone kedepan, tapi adik atau saudara mereka disebut sebut akan memeriahkan pilkada bulan November tahun ini
Lanjut Arman, seorang pemimpin yang baik tampil apa adanya , tidak perlu mengklaim nasab orang lain dan mengingkari nasab sendiri, jika nasab sendiri di ingkari terlebih dengan janji janji politiknya.
Namun dalam hal ini saya tidak mengatakan jika Andi Amran Sulaiman atau H. A. M. Nurdin Halid mengklaim nasab orang lain, tapi sekiranya mereka dapat memberikan penjelasan dari mana gelar bangsawan itu di dapatkan, seperti halnya Jenderal Muhammad Yusuf mantan panglima ABRI di zaman Soeharto kan merupakan bangsawan Bugis yang justru tidak menggunakan kata "Andi" di depan namanya terang Arman Rahim
(Tim Media)
0Comments