Justru dinilai Tidak Efektif, Pelaksanaan Program Botram Pemda Bekasi Di tuding Warga Asal Ada
Kab.Bekasi, Tribuntujuwali.com
Pemerintah Daerah Kabupaten Bekasi mendapat sorotan negativ dari berbagai elemen masyarakat di Kecamatan Cabang Bungin. Di ketahui program tersebut di besut PJ Bupati Dani Ramdan, Program itu di sebut Berkolaborasi Terus Melayani (Botram), yang dilaksanakan di alun-alun Kecamatan Cabangbungin, Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa barat.
Di Ketahui program ini adalah Besutan Dani Ramdan (PJ Bupati Bekasi), ini bertujuan meningkatkan pelayanan publik, namun sayangnya dalam pelaksanaannya tidak optimal dan transparn sebab hanya sermonial belaka, padahal program itu tentu menggunakan uang rakyat.
Menurut beberapa tokoh masyarat Cabangbungin yang minta dirahasiakan identitasnya, kegiatan Botram yang seharusnya menjadi sarana untuk memperbaiki kualitas pelayanan masyarakat, justru dinilai tidak efektif.
"Botram seharusnya menjadi solusi untuk memperbaiki pelayanan publik, tetapi nyatanya masih banyak keluhan dari masyarakat terkait pelayanan yang lamban dan tidak responsif," ungkap tokoh yang ada di lokasi acara botram.
Hal ini tentunya menuai pertanyaan dari Publik, sebab dari berbagai elemen masyarakat, mengeluhkan fungsi dan keseriusan pemerintah dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat lingkungan di wilayah Kecamatan Cabangbungin khususnya.
Hal ini di keluhkan Maya Ulfah yang mengaku warga Desa Lenggahjaya, Kecamatan Cabangbungin, yang datang di kegiatan tersebut mengaku dirinya datang untuk mebuat akte kelahiran untuk anaknya. Dirinya kecewa saat Penjaga STAN bilang jam antrian sudah tutup jam 10 dan tidak melayani lagi sedangkan ia melihat formulir masih ada di meja.
"Saya bikin akte kelahiran bang, buat anak saya yang bernama Adreena Syera alesha Reswandi, Penunggu STAN bilang jam antrian sudah tutup jam 10 dan tidak melayani lagi, tapi formulir masih ada," kata ulfa dengan geram.
Kekecewaan ini pun di keluhkan oleh Warga Desa Jaya Bakti Sebut saja AA (30), dirinya datang bertujuan membuat kartu BPJS untuk anaknya yang masih balita. Sebab nama anak nya belum masuk Kartu Keluarga (KK), disayangkan katanya kehabisan formulir dan hanya di arahkan daftar online.
"Saya dateng untuk bikin BPJS bang ,katanya abis Formulinya, kata pegawai yang ada stan. Kemudian saya di arahkan untuk membuat dan mendaftar via online saja, padahal kayak gitu mah saya juga tau, buat apa ada acara kayak beginian," kata AA di lokasi acara dengan nada kecewa. Sabtu 11/5/24.
(Mulis)
0Comments