Ditengah Meriahnya Pesta Demokrasi Hitungan Suara Terus Naik Sama Dengan Harga Beras Ikut Naik Masyarakat Mengeluh
Purwakarta,Tribuntujuwali.com
Dalam prosesi penghitungan suara hasil Pemilu 2024 angka-angka perolehan suara para calon legislatif terus merangkak naik. Begitupun dengan harga beras disejumlah pasar tradisional di Kabupaten Purwakarta.
Saat ini pedagang beras di Pasar Rebo Purwakarta, menjual beras jenis premium dengan harga Rp 17 ribu perkilogramnya, padahal jika di waktu normal harga beras tersebut hanya dikisaran Rp 12 ribu perkilo.
Menurut pedagang, naiknya harga beras ini sudah terjadi sejak dua bulan terakhir dan kenaikan ya secara bertahap, namun satu Minggu terakhir ini kenaikan harga beras cukup signifikan.
"Naik terus, seperti penghitungan suara caleg. Sekarang harga eceran Rp 17 ribu perkilogram, kalo banyak mah bisa Rp 16 ribuan lah," ujar Ai, pedagang beras di Pasar Rebo, Selasa (20/02/2024 )
Ia juga mengatakan sudah tidak menjual harga di bawah Rp 10 ribu, karena sudah tidak ada lagi berasnya seharga itu. Ketersediaan barang pun tinggal sedikit karena pasokan yang sangat langka. "Ya faktornya karena belum pada panen, jadi pasokan enggak ada. Ini stok aja udah tinggal dikit enggak ada kiriman," katanya.
Sementara, Zaenudin pedagang beras lainnya, juga mengungkapkan masuknya beras impor.bisa menekan harga beras yang terus naik. "Saya enggak bisa bayangkan kalo enggak masuk beras impor, harga beras lokal akan berapa. Makanya beras impor itu sangat membantu," ujarnya.
Tingginya harga beras dikeluhkan oleh masyarakat kecil yang harus mengatur uangnya untuk belanja agar bisa semua terbeli. "Ya mau gak mau banyak yang dikurangi, misalnya beras jadi dua liter sehari. Karena keberatan harganya naik terus," ujar Ros, warga Purwakarta tengah membeli beras, beliau juga berharap pemerintah segera turun tangan agar harga beras di tingkat pasar tidak naik terus
Selain beras, harga telur di pasar yang sama juga kenaikan sejak dua minggu lalu, dengan kenaikan mencapai Rp 3.000 perkilogram.
Kini pedagang membanderol telur dengan harga Rp 29 ribu perkilonya yang dibarengi dengan tingginya permintaan pasar. Kenaikan harga-harga kebutuhan pokok tersebut dikeluhkan oleh pembeli, yang saat ini mesti memilah-milah mana kebutuhan yang harus didahulukan. Yang jelas bukan kebutuhan angka-angka dalam rekapitulasi suara hasil Pemilu.
( Ramaldi )
0Comments