Tpd9BSW5TUzlBSd5GUAlGfr6Td==
Gelanggang Arang Digelar Dalam Rangka Hari Jadi Kota Sawahlunto.Ke 135 Th

Gelanggang Arang Digelar Dalam Rangka Hari Jadi Kota Sawahlunto.Ke 135 Th

Table of contents
×
Kadis Pendidikan Kota Sawahlunto.Asril saat memberi sambutan acara louching Sawahlunto Ceria.


Sawahlunto.Teribuntujuwali.com
Asril kadis pendidikan memberi laporan pada pelaksanaan sambutan pembukaan lauching Sawahlunto CERIA merupakan pelaksanaan Kurikulum Merdeka yang ditetapkan pasa salah satu Dimensi yang ada, yaitu pada Dimensi berkelanjutan dalam harmoni di alam.

Lanjutnya, konsep ceria yang terdiri dari COLLABORATION, kerjasama Pemerintah, orang tua, masyarakat dan dunia usaha dalam menguatkan fungsi pendidikan urai Asril.

Dikatakan, pembelajaran  Berdiferensiasi yang mengakomodir sesesuai bakat dan gaya belajar siswa diharapkan meningkat di atas rata rata Nasional.Terobosan baru dalam proses pembelajaran yang memfaatkan potensi  objek wisata, museum, perpustakaan dan kekayaan alam Sawahlunto, sebagai tempat belajar yang merupakan kearifan local yang sudah diakui Dunia, Diujung laporannya, Asril mengatakan, peroses pembelajaran yang dilakukan menggunakan konsef yang menarik, karena pembelajaran di lakukan diluar ruang kelas atau belajar sambil bermain, tutup Kadis  pendidikan Kota Sawahlunto.

Awal acara,Pejabat Walikota Sawahlunto pada pembukaan Gelanggang Arang, mengucapkan terimakasih kepada Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi atas kegiatan penguatan ekosistem Warisan tambang batubara Ombilin  Sawahlunto ( WTBOS) yang dikemas dalam bentuk Gelanggang Arang, ujar Pj Wako.

Beberapa event, lanjut PJ Walikota, yang dilaksanakan untuk mengisi  Gelanggang Arang, salah satunya kegiatan pameran yang mengangkat tema., Menduniakan Sawahlunto mengenang sosok Bapak Amran Nur m, Bapak kebanggaan yang telah berjasa membangun Kota Sawahlunto dari kota yang hampir mati menjadi Kota Warisan Dunia.

Pameran yang menyajikan perjuangan Almarhum dalam mewujutkan Kota Sawahlunto menjadi salah satu Kota destinasi utama di Sumatera Barat khususnya dalam pelestarian heritage yang merupakan bagian dari penguat ekosistem  WTBOS.Langkah tersebut sekaligus menyentuh langsung dengan upaya yang sedang digalakkan Pemko Sawahlunto yaitu, program Sawahlunto Ceria.mengakhiri sambutannya, sekaligus membuka secara resmi pameran dan launching Sawahlunto Ceria yang bertempat di musium gudang ransum ( 1/12).

Para pelaku seni pun malam pembukaan, tampil cukup memukau,pasal nya para komunitas seni dari berbagai suku yang hidup berdampingan di kota warisan Dunia Sawahlunto seperti suku jawa, suku batak, suku minang dan Sunda,mereka tampil sekali gus berkolaborasi kebudayaan daerah mereka, dipadu dengan penampilan wayang orang antara Arjuna yang sedang bertempur dengan Buto Cakill membuat suasana multi etnis yang ada di  Kota Sawahlunto memang ada dan sampai saat ini tetap bertahan, seperti randai, saluang batuang,kuda kepang, gamelan jawa, reog, orkes kroncong, wayang kulit  orkes campur sari dan banyak lagi hampir di 4 kecamatan yang ada di bumi arang Sawahlunto memiliki komunitas seni.

Acara yang cukup gebyar ini juga dihadiri Wako dan wawako proede 2019/ 2023 dan mantan Wakil Walikota Bp.Fauzi Hasan, Sekdako, Kadis kebudayaan Provinsi Sumbar, BPK perwakilan Sumbar, Kacabdin wilayah V Sumbar.

para pimpinan OPD, para pengawas sekolah, serta kepala sekolah dan guru pendamping, Kadis Pariwisata Adriyusman, Kadis kebudayaan Hilmed, Kadis Kebudayaan dan Kadis Komimfo beserta jajarannya maupun Kasubag Forkopin beserta staf para wartawan baik dari luar maupun jurnalis tuan rumah Sawahlunto.

Yanto.Tribuntujuwali.com

0Comments

Special Ads
Special Ads
Special Ads