Seperti berita sebelumnya Pasien yang beralamat di Kota Makassar menggunakan fasilitas pelayanan BPJS Kesehatan kelas II Ketenaga Kerjaan Pemkot Makassar ini masih mengalami kesakitan tembus kebelakang.
“Namun pasien asal Makassar ini masuk secara emegency dan ditangani dengan baik oleh pihak rumah sakit pun melakukan pelayanan seperti SOP rumah sakit pada Sabtu dini hari.
Dari keterangan dokter yang menjaga pada saat itu setelah di berikan cairan dan obat anti nyeri pasien di perbolehkan pulang karena menurut dokter hasil tes darah dari laboratorium katanya tidak menemukan penyakit.
“Dengan keterangan dokter di damping penjaga yang ada di rumah sakit mempertanyakan alasan di pulangkan, Dokter menyebut tidak ada penyakit malah pasien masih merasakan sakit belakang.
Kata dokter yang jaga pada malam subuh dini hari itu mereka hanya menyarankan agar mengecek penyakit yang di derita ke klinik agar lebih mendapatkan informasi detail lagi.
“Ya, pasien di nyatakan sudah bisa pulang karena menurut dr. Nirwan Badaruddin hasilnya tidak di temukan sakit sesuai dengan hasil sampel darah yang sudah di periksa di laboratorium.
Lantaran viral di media online, dr. Titien Kadiv Marketing Primaya Hospital Makassar melakukan komunikasi ke pihak keluarga pasien.
“Dalam penjelasannya, dr Titien selaku Humas nya mewakili Direktur Rs Primaya Hospital menjelaskan bahwa untuk pasien emergency itu di layani di Unit Gawat Darurat (IGD) sesuai regulasi tampa rujukan-rujukan dari Faskes dan di layani sesuai keluhan pasien,” Kata dr Titien.
Lanjut, dr Titien juga mengatakan setelah pasien sudah di periksa dan diberikan obat anti nyeri melalui cairan, Pihak dokter menyarankan agar bisa periksa lebih lanjut ke poli klinik supaya bisa melengkapi faskes dan mendapatkan dokter Spesialis sesuai program BPJS Kesehatan.
“Adapun soal pelayanan pasien di pulangkan di subuh hari karena sudah mendapatkan pelayanan emergency dan hasilnya pasien sudah di nyatakan tidak memiliki penyakit sehingga oleh dokter IGD.
Titin selaku Humas atau Kadiv Marketing RS Primaya Hospital perpanjang tangan Direktur menyarankan agar pasien bila mendapat keluhan-keluhan lebih lanjut bisa kembali konsultasi atau pihak rumah sakit akan membantu agar bisa di arahkan ke poli Klinik sesuai penyakit yang pasien derita,” Pungkas titen.
“Sementara, Dengan informasi beredar antara pasien soal alasan memulangkan ke rumahnya pihak rumah Primaya Hospital sudah bertemu dengan pihak keluarga pasien.
Agar persoalan ini udah clear karena miskomunikasi,” Pungkas Titien.
“Karena di nyatakan tidak memilik sakit, Pihak keluarga tidak diam diri. Karena sakit yang di rasakan masih tembus kebelakang sehingga mereka melakukan cek ulang ke Klinik untuk mengetahui mendalam apa penyakit yang di rasakan sampai sakitnya masih terasa.
Dari hasil klinik ternyata berbanding terbalik apa yang di sampaikan pihak RS Primaya Hospital yang dulunya bernama Awal Bros.
“Hasil Klinik Radiolgi DR.Sjahril Iljas, Sp RAD yang berada di Jl. Manggis melalui Ultrasonografi mendapat beberapa batu ukuran terbesar diameter 1,45 Cm serta dinding GB tampak menebal sehingga penyakit nya pasien derita di sebut Batu Empedu,” Beber harmoko yang akrab di sapa bang Moko.
Harmoko yang juga anggota LSM Perak Sulsel sangat menyayangkan peristiwa yang di alami adik iparnya, Lantaran sudah di rumah sakit malah di pulangkan dengan alasan tidak memiliki sakit. Bukan soal BPJS Kesehatan kelas II tapi karena saat itu sempat bertanya berulang kali sakit apa yang di derita pasien sampai masih merasakan sakit ulu hati tembus ke belakang.
“Dengan kejadian ini, Ya kami berharap kejadian ini tidak terulang lagi meski pihak rumah sakit sudah bertemu ada ke salah pahaman katanya tapi ke depan harus berhati-hati apalagi soal kesehatan ,” Harap Moko.
Perihal ada nya kejadian soal pasien BPJS yang masih sakit dan di pulangkan, Kadis Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan angkat suara. Melalui selulernya, Rosmini Pandin mengatakan akan menyampaikan Direktur Rs Primaya Hospital.
Iye, Saya akan komunikasikan ke pihak RS. Apalagi pasien bersangkutan adalah terdaftar sebagai pasien BPJS aktif dan perlu di rawat lebih lanjut,” Ucap Rosmini Sabtu (17/6/2023).
Hingga berita ini turun, Pasien yang sudah mendapatkan pelayanan di RS Primaya Hospital dan di nyatakan tak memiliki penyakit berdasarkan dari hasil pemeriksaan di vonis penyakit Batu Empedu oleh Klinik (**)